Tahun baru 1433
Hijriah dan Pengembangan Diri
Sebentar lagi kita akan memasuki
tahun baru dalam Islam atau yang lebih dikenal dengan Tahun hijriah, berbeda
cara menyambutnya jelas terlihat, dalam beberapa dekade nampak bahwa ummat
Islam sendirilah yang mengabaikannya. Dan sebagai seorang Muslim tentu kita
harus memaknai pergantian tahun ini dengan sesuatu yang harus berbeda, bukan
seperti kebanyakan kita yang merayakan tahun baru Masehi dengan hura-hura dan
jauh dari kesan bermanfaat.
Ada beberapa hal yang harus kita
renungi dalam menyambutnya,agar dirikita berkembang kearah yang positif:
1. Sebagai kesempatan mengoreksi
diri,Alloh azzawajalla memberitahu kita lewat firmanNya “Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan”. [Q.S.Al-Hasyr (59):18].
Pada ayat ini jelas Alloh menyuruh kita selalu mengevaluasi diri dan perbuatan
kita,sehingga kita semua akan mengetahui apakah kita sudah masuk dalam kategori
orang yang beriman dan bertaqwa,karena jelas tujuan kita bukan untuk didunia
selamanya, tentu sebagai orang muslim Akhiratlah yang kita cari,jadi sangat pas
kalau Alloh menyuruh kita mengevaluasi apa yang kita perbuatan untuk kehidupan
akhirat kita.
Rasululloh pernah memberitahu kita,tentang siapa yang paling pintar
diantara manusia,dan inilah ungkapan dari beliau,sangat lah indah coba renungi
hadist berikut: Dari
Syadad bin Aus r.a., dari Rasulullah saw., bahwa beliau berkata, "Orang
yang pandai adalah yang
menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal
untuk kehidupan sesudah
kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang
dirinya mengikuti hawa
nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah swt. (HR.
Imam Turmudzi, ia berkata,
"Hadits ini adalah hadits hasan")
Jadi jelas bagi kita kawan bahwa orang yang pandai itu ialah hanya
mereka yang mengevaluasi dirinya dan menyiapkan bekal untuk kehidupan dirinya
diakhirat kelak.sedangkan sebaliknya mereka yang lemah ialah mereka yang
mengikuti hawa nafsu mereka dan berangan-angan kepada Alloh,dalam kitabnya
tuhfazul ahwadzi,syeh al-mubarokfuri,menjelaskan kalimat “berangan-angan”beliau
mengatakan bahwa mereka ini yang selalu lemah imannya, bersamaan
dengan lemahnya ketaatannya kepada Allah dan selalu mengikuti
hawa nafsunya, tidak pernah meminta ampunan kepada Allah, bahkan selalu
berangan-angan bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Semoga kita tidak
termasuk kedalam golongan ini!amien
2. Momentum
dalam perbaikan diri,Umar ibn khottob pernah berkata:evaluasilah dirimu
sebelum dievaluasi dan dikoreksi oleh Alloh azzawajala,dan sebagai seorang
Muslim yang tujuan utamanya ialah menggapai ridho Alloh azzawajalla,tentu kita
harus punya cara dalam menggapainya,karena inilah sahabat rasululloh
mengingatkan kita,karena untuk menuju suatu hal yang baik,sikap usaha dan
evaluasi yang baik sangatlah diperlukan,oleh karena itu sedikitnya ada beberapa
hal yang akan kita pelajari bersama,langkah-langkah berikut:
Ada beberapa langkah dalam
menggapai tujuan kita,
a. Visi
atau”ghoyah” tujuan sebenarnya dari semua aktivitas kita didunia,dan jika
memang hanya Alloh yang kita tuju maka semuanya harus sesuai dengan kerangka
syariatnya.Tentu kita sering mendengar kata motivasi yang sering diucapkan oleh
sang MOTIVATOR”Bermimpilah dan kalain akan mendapatkannya”disini sangatlah
ditekankan bahwa kita harus punya mimpi dalam artian yaitu cita-cita bukan
hanya sekedar angan belaka,dan jika kita mau menambahkan kalimat motivasi tadi
mungkin kita bisa mengatakan seperti ini”Bermimpilah semau anda,namun jika
mimpi itu sudah anda maka bangun dan berusahalan untuk mewujudkannya,karena
jika hanya bermimpi terus maka sama saja dengan menuangkan air kedalam gelas
pecah”sehinngga kita sebagai ummat muslim harus selalu berusaha dalam menuju
suatu hal yang lebih baik
b. Sasaran atau Ahdaf,sehingga jika visi sudah terbentuk maka
harus ada kejelasan dalam tujuan kenapa kita melakukannya, sehingga pada point
ini kita sangat memerlukan yang namanya,perencanaan,pelaksanaan,evaluasi,dan
keyakinan pada sang ilahi, sehingga jika kita melakukannya dengan baik maka
tidak ada yang bisa mengubah tujuan kita kecuali Alloh semata,dan harus kita
akui bahwa kita selalu memiliki tujuan akhir yaitu mendapat ridho Alloh semata!
3. Selalu
tetap dalam gerak berkembang kearah positif,tahun baru ini bukan berarti
kita harus mengucapkan selamat tinggal dan selamat datang,tapi didalamnya ada
makna bahwa,kita semakin hari semakin dekat dengan batas kehidupan
kita”kematian”sehingga memang menjadi sebuah nasehat yang baik bagi kita yang
selalu lalai,terkadang pula lupa diri,dan berbagai macam bentuknya,cobalah
renungi firman Alloh berikut ini!
‘Alloh azzawajalla berfirman:pada
surat Luqman ayat ke 34:” Sesungguhnya Allah, hanya
pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang
menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya
besok,Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.’
Jelas lah sekarang kita hanya
dituntut berusaha dan berdo’a karena setelah semua ini kita laksanakan
maka,kita juga dituntut untuk menyerahkan semuanya atau hasil akhirnya kepada
alloh, dan semoga dalam memaknai tahun baru islam ini 1433H kita bisa menjadi
insan yang bertaqwa dan selalu dalam jalan dan tujuan yang benar menurut Alloh
pencipta kita.
Saya rasa ini saja yang bisa saya share
disini, semoga ada manfaatnya untuk kita semua terutama saya.dan saya akhiri
dengan,kata-kata berikut
Rasulullah SAW membagi manusia
dalam 3 golongan:
1. Golongan
beruntung, jika hari ini lebih baik dari hari kemarin.
2. Golongan merugi,
jika hari ini sama dengan hari kemarin.
3. Golongan celaka,
jika hari ini lebih buruk daripada hari kemarin.
Semoga hari demi
hari yang kita lewati bersama-sama ini,
menjadi awal menuju
perbaikan diri.